top of page

PERAN PARA MILENIAL MEWUJUDKAN PENDIDIKAN DI PERBATASAN #Opini&Solusi


Generasi milenial berasal dari kata generasi yaitu sekalian orang yang kira-kira sama waktu hidupnya, angkatan atau turunan. Generasi milenial berarti kelompok atau kaum milenial. Generasi milenial hidup bukan hanya berfungsi sebagai pengganti generasi sebelumnya, tetapi generasi milenial hadir menjadi ujung tombak baru bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Perhatian yang serius sangatlah penting dilakukan bagi generasi milenial, karena generasi inilah yang memegang tanggungjawab sejarah bangsa tercinta. Sebagai calon ujung tombak baru, generasi milenial harus saling berkonspirasi, berkompilasi, berkomplot, hingga pada akhirnya berkolaborasi menjadi satu kesatuan yang utuh untuk memerangi masalah negeri, yaitu kebodohan (penyakit bangsa kita yang sudah merajalela sejak dulu kala). Cara yang ampuh dalam membasmi kebodohan adalah dengan mewujudkan pendidikan yang lebih baik. Semua rakyat dan generasi penerus bangsa berhak merasakan pendidikan, sesuai dengan Pasal 28 C Ayat(1) yang menyatakan, "Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak memperoleh pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas hidupn dan demi kesejahteraan umat manusia".

Dewasa ini, minim sekali pemahaman tentang pendidikan untuk para kaum milenial akan nilai-nilai budaya di wilayah perbatasan . Generasi sekarang cenderung mengikuti budaya asing daripada budaya sendiri, menyukai produk luar daripada dalam. Hal tersebut, yang akan memilenialrkan jiwa dan semangat nasionalisme. Tanpa adanya jiwa dan semangat nasionalisme, negara kita akan terluluhlantahkan dengan sendirinya. Oleh karena itu, Pendidikan memiliki peran penting dalam menumbuhkan jiwa dan semangat nasionalisme pada generasi milenial. Tak hanya itu, pendidikan juga ambil alih seba gai katalisator pembangunan, pendidikan sebagai suatu wadah yang akan mempercepat laju pembangunan negara,tak hanya di daerah kota metropolitan saja tetapi sampai di wilayah perbatasan. Generasi milenial yang berpendidikan akan tampil menjadi generasi penerus yang memiliki sumber daya manusia (SDM) tinggi, dengan ilmu pengetahuan yang ia miliki, ia akan bawa perubahan yang lebih baik untuk NKRI.

Agar bisa membawa perubahan yang baik untuk NKRI, ada satu kunci sukses yaitu mewujudkan pendidikan yang baik di Indonesia. Generasi milenial yang telah terencana pun harus melakukan pergerakan yang baik dalam mewujudkannya. Generasi milenial perlu melakukan pendekatan-pendekatan terhadap sekolah untuk lebih disiplin dalam menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar, dengan memberikan himbauan kepada sekolah agar memulai pemilihan calon siswa secara selektif, dengan memperhatikan kualitas bukan kuantitas semata. Kemudian penyelenggaran berbagai rangkaian kegiatan ujian akhir dilakukan secara transparan, tidak melakukan kecurangan, demikian hal tersebut akan membentuk sumber daya manusia yang berkualitas di tapal batas ini.Organisasi peduli anak juga merupakan gagasan yang brilian, generasi milenial akan memahami permasalahan yang dialami anak, seperti keinginan anak-anak untuk bersekolah namun terhalang oleh biaya oleh biaya, atau bahkan permasalahan tentang kurangnya kesadaran anak-anak tentang pentingnya sebuah pendidikan. Oleh karena itu, dengan masuk menjadi anggota organisasi peduli anak, kita akan mendapat gambaran untuk memecahkan masalah yang terjadi baik melalui diskusi yang melahirkan ide maupun bantuan secara moril dan materil.

Sekolah alternatif juga dapat dijadikan sebagai salah satu pilihan solusi dalam memecahkan masalah anak yang ingin bersekolah namun terhalang oleh biaya. Sekolah alternatif ini muncul dari ide alternatif yang merupakan pokok masalah tentang mahalnya biaya pendidikan di Indonesia. Sekolah ini juga merupakan salah satu perwujudan pendidikan di tapal batas dalam meningkatkan mutu pendidikan. Ikut serta dalam proses pengajaran di sekolah alternatif. Keterlibatan generasi milenial disini mungkin hanya dengan cukup mengisi kegiatan mengajar, dengan ikut serta kita bisa lebih dekat kepada mereka calon generasi penerus bangsa, dan hal tersebut juga merupakan bukti kita membela negara dalam memberantas kebodohan. Seminar Pendidikan merupakan konstribusi yang konkret dalam upaya mewujudkan pendidikan yang lebih baik. Dengan seringnya mengadakan berbagai seminar di berbagai wilayah Indonesia, seperti yang mendapat perhatian khusus yaitu wilayah perbatasan, hal itu akan membuat anak-anak akan termotivasi dan sadar bahwa pendidikan itu merupakan cara mereka untuk membela NKRI yang kian hari semakin bobrok. Selain itu, dengan seminar kita membantu mereka untuk mengembalikan rasa percaya diri mereka untuk bersekolah, kita juga membantu meyakinkan walaupun tinggal di wilayah tapal batas namun prestasi kita akan tertoreh tinggi tak terbatas.

Bazaar buku gratis juga merupakan konstribusi generasi milenial dalam melawan kebodohan. Dengan buku-buku bazaar para anak-anak yang belum berkesembatan merasakan sekolah sudah bisa belajar.Karena, buku-buku tersebut merupakan sebuah dorongan kecil untuk mereka agar semangat dalam belajar, semangat dalam mnggapai ilmu pendidikan,dan semangat dalam membela Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Mengeluarkan aspirasi rakyat dalam bentuk demonstrasi. Aksi menuntut terhadap pemerintah dalam bentuk demonstrasi juga merupakan konstribusi yang tak kalah pentingnya dalam mewujudkan NKRI. Karena, dengan berdemostrasi, kita para generasi milenial menjadi pihak perwakilan dari rakyat untuk mengeluarkan aspirasi terhadap pemerintah agar lebih memperhatikan nasib pendidikan di Negeri ini. Namun, perlu diperhatikan juga, alangkah lebih baik jika demonstrasi dilakuan dengan tidak secara anarkis, dan lebih cerdas serta telah siap menyiapkan ide-ide untuk membantu menyelesaikan pemerintah dalam mengatasi masalah, khususnya problematika di tapal batas.

Membaca kata ‘tapal batas’, kita tentunya bertanya-tanya , bagaimana nasionalisme rakyat Indonesia di tapal batas? Nasionalisme bisa dipupuk dengan memberikan pendidikan pengetahuan tentang sejarah perjuangan bangsa. Banyak generasi milenial yang saat ini masih kurang tahu menahu tentang perjuangan bangsa, mereka hanya disibukkan menikmati kecanggihan teknologi dan menikmati budaya-budaya luar. Padahal disaat kemerdekaan sudah diraih oleh bangsa ini, cara generasi milenial untuk menghargai kemerdekaan ini yang paling konkret adalah dengan tetap melestarikan budaya-budaya yang ada di negeri ini. Selain itu, generasi milenial di tapal batas perlu selalu terlibat mengisi kegiatan dalam perayaan berbagai hari besar nasional seperti Hari Kemerdekaan RI, Hari Pahlawan, Hari Sumpah Pemuda, Hari Kebangkitan Nasional, Hari Pendidikan Nasional dan Hari Kartini. Hal tersebut merupakan salah satu wujud nasionalisme terhadap negeri ini.

Permasalahan yang mengenai pemerataan pendidikan Indonesia sangatlah rumit, termasuk bagaimana cara kita untuk memajukan pendidikan dan mencerdaskan generasi milenial. Butuh proses dan waktu serta konsistensi. Ide-ide yang telah dijabarkan hanya beberapa pilihan solusi yang memungkinkan untuk dilakukan. Pendidikan tidak semata hanya sesuatu yang bersifat akademis, tetapi merupakan sesuatu yang bersifat normatif, sosial, dan berkesinambungan. Selain itu secara bersama-sama kita perlu menyamakan pandangan terlebih dahulu bahwa pendidikan adalah cikal bakal kesejahteraan dan pembangunan. Jika ide-ide sudah dilahirkan, maka haruslah dilaksanakan bukan hanya disuarakan semata. Demikian generasi milenial merealisasikan ide-ide tersebut, untuk mewujudkan pendidikan yang lebih baik dan berkualitas, khususnya di tapal batas.Mengapa harus generasi milenial yang berkontribusi? Karena generasi milenial yang masih bersemangat, karena generasi milenial yang masih kuat untuk berfikir, karena generasi milenial yang aktif mengkritisi kinerja pemerintah, karena generasi milenial adalah salah satu yang menjembatani perubahan dan karena generasi milenial yang akan memegang tongkat estafet kepemimpinan negara ini.


Recent Posts

See All

Ideologi Terbuka Pancasila

Berdasarkan sistem pemikiran (System of thought), ideologi terbagi atas 2, yaitu Ideologi Terbuka dan Ideologi Tertutup. Secara singkatnya, Ideologi Terbuka merupakan Ideologi yang sistem pemikirannya

bottom of page